Dalam rangka memperingati Hari Kartini, mari kita renungkan kembali semangat beliau yang begitu tinggi dalam menuntut ilmu, khususnya dalam memahami ajaran agama. Dalam salah satu suratnya, ditemukan bahwa R.A. Kartini sangat ingin belajar bahasa Arab. Keinginan itu muncul karena beliau ingin memahami makna dari ayat-ayat Al-Qur’an yang dibacanya. Kartini memang mampu membaca Al-Qur’an, namun ia belum bisa memahami maknanya secara menyeluruh, sehingga mendorongnya untuk berkeinginan memperlajari bahasa Arab agar bisa menyelami isi kandungan Kitabullah.
Dari motivasi inilah, kita bisa mengambil inspirasi untuk terus belajar dan meningkatkan kualitas ibadah kita. Jika saat ini kita masih dalam tahap membaca, maka marilah kita berusaha naik ke tahap berikutnya: memahami. Kemudian meningkat lagi dengan mempelajari tafsirnya. Betapa syahdunya apabila membaca Al-Qur’an disertai dengan pemahaman terhadap maknanya, menjadikan setiap lantunan ayat sebagai momen bercengkrama paling indah antara hamba dan Tuhannya.
Semakin luas pengetahuan kita terhadap Al-Qur’an, maka semakin dalam pula rasa cinta dan penghambaan kita kepada Allah ﷻ. Al-Qur’an bukan hanya kitab suci, tetapi juga merupakan sumber ilmu pengetahuan yang melampaui zamannya. Banyak prediksi dan teori yang tersurat maupun tersirat dalam Al-Qur’an bahkan telah melampaui kemajuan ilmu pengetahuan masa kini, menjadikannya sebagai pedoman hidup yang tiada banding.
Maka dari itu, sebagai generasi yang diamanahi untuk menjaga Al-Qur’an, marilah kita berkomitmen untuk memahami dan mengamalkan isi kandungannya dalam kehidupan sehari-hari. Semoga kita semua tergolong sebagai orang-orang yang mendapatkan berkah dari Al-Qur’an dan kelak memperoleh syafaatnya di hari kiamat. Aamiin.
Oleh: Nyai Hj.Hindun Anisah M.A
0 Comments