Hari ini pada Ahad, 03 Dzuqo’dah 1445 H/ Ahad, 12 Mei 2024 JMQH Kabupaten melaksanakan acara rutin Silturrahim dan Halal Bihalal yang bertempat di Pondok Pesantren Roudlotul Huda Kedungpanji, Lembeyan, Magetan,
Acara tersebut dihadiri oleh Muslimat, lingkungan sekitar, para tokoh agama dan seluruh anggota JMQH se-Kabupaten Magetan. Yang kebetulan juga dihadiri oleh beliau Romo Yai Zamzami dan Ibu Nyai Hannah selaku pengisi acara tersebut.
Dalam sambutan pembuka, Ibu Nyai Hannah mengucapkan terimakasih banyak kepada Ummi’ Nyai Maftuhah Minan selaku ketua pusat JMQH yang telah mensyiarkan JMQH ke seluruh penjuru Dunia. Karena, JMQH adalah sebagai salah satu wadah bagi para penghafalal Qur’an untuk membenahi, merawat, me-muroja’ah, dan mendekatakan diri kepada al Qur’an. Semoga Beliau Ummi’ Nyai Maftuhah Minan selalu diberikan kesehatan dan panjang umur.
Selanjutnya Ibu Nyai Hannah juga menyampaikan bahwa tujuan kita dalam menghafal al Qur’an yaitu agar semakin dekat dengan Allah SWT. Maka sangat beruntunglah bagi orang – orang yang dikarunia al Qur’an. Seperti yang tertera dalam Mars JMQH yang berbunyi “Ij’alna Min Ahlil Qur’an” yang artinya kumpulkan kami semua dengan Ahlul Qur’an, keluarga al Qur’an. Membacanya saja dengan istiqomah sudah dilipatkan gandakan pahalanya. apalagi kalau bisa menghafal al Qur’an 30 juz.
Namun begitu, menghafal bukan hanya sekedar menghafal. Harus diimbangi dengan istiqomah murojaah. Murojaah itu timbul dari hati sendiri, jika sehari tidak murojaah, maka akan terasa ada yang kurang. Tidak perlu bingung kesana kemari mencari motivasi untuk murojaah, agar tidak malas. Karena kalau sudah cinta tanpa motivasi pun juga mau murojaah. Dalam istilah pujangga nya “Kalau cinta jangan protes dengan Proses” tegas Ibu Nyai Hannah dalam nasihatnya.
Salah satu wanita yang dirindukan surga yaitu, pertama perempuan yang taat kepada suaminya. Perempuan yang selalu menghormati dan menjunjung tinggi martabat suaminya. Misalnya saja datang ke acara JMQH sebagai istri juga harus pamit. Jangan sampai di acara Halal Bihalal JMQH saling memaafkan, bertutur kata yang baik dengan teman-temannya. Tapi, kalau dirumah “bentak- bentak” sama suaminya. Tidak boleh, Mboten pareng nggiih….?? (Tegas Ibu Nyai Hannah dalam nasihatnya)
Kedua yaitu, perempuan yang besar malunya (mempunyai rasa malu). Karena kita hidup di era zaman digital, yang apa- apa diupload di sosial media. Walaupun sudah menikah dalam artian mempunyai pasangan halal, tidak perlu semua hal di upload di sosial media. Sebarkanlah hal-hal yang baik, yang sekiranya dapat memberikan manfaat kepada orang lain. Misalnya saja, upload foto mesra dengan pacarnya, sudah menjadi hal yang biasa. Namun, ketika ada seseorang yang upload shodaqoh, ngaji simaan, sholawatan, seperti halnya acara JMQH hari ini yang di shooting, dianggap “pamer”, apakah zaman sudah kebalik?? (Ibu Nyai Hannah sambil tersenyum).
Untuk itu, gunakan sosial media seperlunya saja. Karena, di dalam rahim perempuan akan terlahir keturunan yang solih-solihah. Hal tersebut harus dimulai dari diri sendiri, dengan menjadi perempuan yang solihah, perempuan yang mampu menjaga marwahnya, perempuan yang mempunyai wasasan luas dan yang senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT.
0 Comments