Jombang (23-5) Khatmil Quran Bil Ghoib serta Silaturrahim Empat Bulanan Jam’iyyah Mudarasatil Quran lil Hafidzat (JMQH) yang sekaligus merangkap Acara Halal Bi Halal kali ini dilaksanakan di Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang.
Dalam kesempatan tersebut ibu nyai Hajjah Hannah Zamzami Pengasuh Pondok Pesantren Al Baqoroh Lirboyo Kediri, yang sekaligus mendapat amanah untuk menyampaikan mauidzoh, mengemukakan bahwa ada banyak sekali keutamaan hadir dalam Majelis Al Quran, diantaranya adalah:
- Mendapatkan peluang diampuni dosanya.
- Tetap mendapatkan pahala meskipun belum tahu maknanya.
- Adapun Barokah lain yang tak kalah pentingnya adalah bertambahnya semangat dalam muraja’ah al -Qur'an.
Karena itu semestinya kita bersyukur bisa hadir dalam majelis dzikir atau majelis al-quran sebagaimana yang menjadi agenda rutin JMQH ini.Karena majelis dzikir diibaratkan seperti taman surga, yang banyak dikelilingi oleh malaikat sehingga menjadi penyebab turunnya rahmat Allah swt.
Sebagaimana dikatakan dalam sebuah hadis Nabi saw. yang diriwayatkan oleh Anas bin malik ra.
عَنْ اَنَسِ بْنِ مَالكٍ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ اَنَّ رَسُوْلَ الله ﷺ قَالَ إِذاَ مَرَرْتُمْ بِرِيَاضِ الْجَنَّةِ فَارْتَعُوْا قَالُوْاوَمَا رِيَاضُ الْجَنَّةِ قَالَ حِلَفُ الذِّكْرِ
“Dari Anas bin Malik ra. Bahwa Rasulullah saw bersabda,’jika kamu melewati taman-taman Surga, maka singgahlah dengan senang. Para sahabat bertanya apakah taman-taman surga itu? beliau menjawab halaqah-halaqah ( kelompok-kelompok ) dzikir”.
Dalam hadis lain Rasulullah saw juga bersabda:
لاَيَقْعُدُ قَوْمٌ يَذْكُرُوْنَ اللهَ عَزَّوَجَلَّ اِلَّا حَفَّتْهُمُ اْلمَلَائِكَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَنَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِيْنَةُ وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيْمَنْ عِنْدَهُ
“Tidaklah sekelompok orang duduk berdzikir kepada Allah swt kecuali para malaikat mengelilingi mereka, rahmat Allah swt. meliputi mereka, ketentraman turun kepada mereka dan Allah menyebut-nyebut mereka di hadapan (para malaikat) yang ada di sisi Nya”.
Oleh sebab itu, hendaklah kita terus berupaya agar bisa mencintai al-Qur'an sebagaimana mencintai buah hati kita. Mampu menghadirkan rasa cinta yang benar-benar tulus dan tanpa pamrih. Serta menjadikan al-Qur'an sebagai perantara menuju mahabbah kepada Allah swt. sehingga bisa mencapai derajat Ahlullah juga Ahlul quran.
Sedangkan ciri sebagai Ahlul Qur'an adalah di mana seorang hamba mampu menjadikan al-Qur'an sebagai agenda utama dalam keseharian. Hatinya selalu rindu dengan al-Qur'an sehingga hari-harinya lebih banyak disibukkan oleh kegiatan yang berbasis al-Qur'an, seperti mengajar di TPQ atau mengikuti Jam’iyyah Khatmil Qur'an juga muraja’ah al-Qur'an rumah.
Karena pada hakikatnya, cinta itu akan menumbuhkan rasa rindu dan senang menyebutnya. Adapun bukti cinta seorang hafizhah terhadap al-Qur'annya dengan banyak muraja’ah (nderes). Sebagaimana dalam Hadis Nabi saw:
مَنْ اَحَبَّ شَيْئًا اَكْثَرَ مِنْ ذِكْرِهِ
“Barang siapa yang mencintai sesuatu maka ia akan banyak menyebutnya.”
Dalam kesempatan terakhir ibu nyai Hannah yang sekaligus menjadi sosok pembina JMQH pusat tersebut memberikan ijazah untuk melatih keistiqomahan kita dalam muraj’ah al-Qur'an, yakni FAMIY BISYAU-QIN. Dengan metode ini diharapkan bisa istiqomah mengkhatamkan al-Qur'an setiap 7 hari sekali (satu pekan), sebagaimana yang dilakukan oleh para sahabat Rodhiyallahu ‘anhum.
Adapaun Metode FAMIY BISYAUQIN tersebut adalah:
1. Hari pertama, diawali dari Surat al Fatihah sampai Surat An Nisa
2. Hari kedua Surat al Maidah sampai Surat AT- Taubah
3. Hari ke tiga, Surat Yunus sampai Surat An-Nahl
4. Hari ke empat Surat Bani Israil sampai Surat Al Furqan
5. Hari ke lima, Surat As Syuara sampai Surat Yasin
6. Hari ke enam, Surat Ash Shaffat sampai Surat Al Hujurat
7. Hari ke Tujuh, Surat Qof sampai Surat An Naas.
Sedangkan cara membacanya dimulai dari malam jumat atau hari jumat dan hatam pada malam jumat berikutnya. Dan seterusnya.
Semoga kita bisa termasuk dari golongan Ahlulullah juga Ahlul quran. Aamin
Oleh. Laili Mufidatus Zakiyah (sie. Humas JMQH kec.Jogoroto kab.Jombang)
0 Comments