Seorang Hafizhah (Para penghafal Al-Qur’an) merupakan khalifah dimuka bumi, sesuai dengan firman Allah SWT Q.S Al-Hijr Ayat 14 :
اِنّاَنَحْنُ نَزَّلْنَاالذِّكْرَوَاِنَّالَهُ لَحٰفِظُوْنَ
“Kami menurunkan Al-Qur’an lalu kami yang akan menjamin menjaga Al-Qur’an itu”.
Al-Qur’an diturunkan oleh Allah SWT lewat sebab, ayat per-ayatnya turun satu persatu, selama 22 tahun secara berangsur-angsur, sesuai dengan kebutuhan dan sebabnya. Sehingga para Hafizhah diharuskan memelihara dan menjaga Al-Qur’an dari segi Makhrojnya, ayat per-ayatnya, maupun runtutan ayatnya.
Di dalam Al-Qur’an, sudah ditentukan Jumlah ayat dan surat nya, sehingga tidak bisa untuk dimanipulasi, karena Al-Qur’an sudah pasti terjamin dan terpelihara oleh Allah SWT, lewat para Hafizhah ini.
Kemudian para Hafizhah tidak perlu iri dengan ilmu lain, Jika sudah mendapatkan ilmu Al-Qur’an. Karena ilmu Al-Qur’an merupakan ilmu yang mencakup semua fan Ilmu.
Seorang Hafizhah harus rajin muraja’ah, karena jika tidak muraja’ah, hafalan yang berpuluh-puluh tahun bisa hilang begitu saja. Maka adanya JMQH ini menjadi wadah yang cocok untuk para Hafizhah dalam memelihara Al-Qur’an.
Di dalam Al-Qur’an, ada sebagian ayat-ayat yang mengandung doa dan penjagaan dalam kehidupan sehari-hari, di antara-Nya :
1. Ayat untuk menjaga keselamatan (bahaya dari makhluk) yaitu dalam Q.S Al Falaq.
2. Ayat untuk menjaga diri dari serangan bangsa halus/jin yaitu dalam Q.S An-Nas.
3. Ayat untuk kesehatan yaitu baca Al fatihah (اِنَّهَا رُفِيَةٌ ) Al-fatihah itu untuk jampi jampi. Jika dilakukan dan dibacanya dengan hati yang yakin, itu akan menjadi obat.
4. Ayat untuk penyelamat di dalam kubur, yaitu dengan membaca surat Al-mulk setiap malam, manfaat nya sebagai Mani’al Min Adzabil Qobr (perisai dari siksa kubur).
Barang siapa yang selalu mengamalkan surat Al-Mulk, ketika sudah meninggal dunia, jasadnya akan dipagari, agar tidak terkena dari siksa kubur. Karena sesungguhnya surat Al-Mulk adalah surat perisai dan surat pengaman dari siksa kubur. Rasulullah SAW bersabda dalam haditsnya :
لَا وَدِدْتُ اَنَّهَا فِى قَلْبِ كُلِّ اِنْسٰنٍ مِنْ اُمّةٍ
“Aku ingin surat Al-Mulk ada di setiap hati umatku, aku ingin surat Al-Mulk dihafal oleh semua umatku”.
Seorang Muslim yang sama sekali tidak punya hafalan Al-Qur’an satu surat pun di hatinya, bagaikan rumah suwung (rumah rusak).
Seperti rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya puluhan tahun, itu semua isi rumahnya akan berkarat. Begitu juga manusia, jika tidak punya hafalan (tidak ada satu ayat pun yang dihafal) mak akan berkarat hatinya.
Para hafizhat yang di hatinya ada hafalan Al-Qur’an شَيْءٌفِى جَوْفِهْ insya allah tidak seperti rumah suwung tersebut. Kemudian, orang yang hafal Al-Qur’an itu perlu dihormati, bagian dari memuliakan dan mengagungkan Allah adalah menghormati para Hamilul Qur’an (penghafal Al-Qur’an).
Orang yang hafal Al-Qur’an secara Mutqin, dan mereka rajin mengulang-ngulang hafalan-Nya setiap pagi dan petang, maka hidupnya tidak akan melarat (fakir tidak punya apa apa).
0 Comments