Inti kehidupan adalah mendapatkan ridho dan rahmat dari Allah SWT. Setiap orang yang mendapat ridho dari Allah SWT niscaya hidupnya akan ditentramkan oleh Allah SWT. Rumahnya akan menjadi surga untuk dirinya, pasangan hidupnya akan menjadi pasangan yang menentramkan jiwanya, dan anak-anaknya menjadi anak-anak yang sholih dan sholihah. Aktivitas ukhrowi maupun duniawi seyogyanya dilakukan dengan mengharapkan rahmat dan ridho Allah SWT.
Kunci utama sukses dalam beramal adalah niat. Amal kita diterima atau tidak oleh Allah SWT tergantung niatnya. Niat adalah apa yang menjadi motivasi kita melakukan sesuatu. Semua dinilai Allah SWT bukan berdasarkan banyaknya amal akan tetapi berangkat dari mana suatu amal itu dilakukan yaitu ‘niat’. Niat pertama yang kita tancapkan dalam hati untuk melakukan suatu perbuatan adalah ‘niat’. Ibaratnya ‘dompet’ dan ‘isinya’. Inti kehidupan itulah isinya. Niat adalah isinya sedangkan dompet itu adalah kemasan amalnya. Dan niat mengharapkan ridho dan rahmat Allah SWT itulah inti kehidupan.
Orang yang mendapatkan rahmat Allah akan mendapat fadhlullah. Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad, manusia tidak akan lepas dari dua lingkaran yaitu lingkaran rahmat dan karunia. Barang siapa masuk dalam lingkaran rahmat, maka di akhirat nanti akan masuk dalam lingkaran karunia. Ketika kita berinteraksi dengan Allah SWT dengan tuntunan ibadah yang dicontohkan Rasulullah SAW, dan ternyata di akherat nanti allah menghitung amal kita sesuai dengan yang kita amalkan itu adalah keadilan dari Allah SWT. Akan tetapi jika Allah menghitung lebih amal kita dengan berlipat-lipat itu adalah karunia Allah SWT. Jika kita niatkan amal kita untuk meraih rahmat Allah SWT, insyaallah di akherat nanti akan mendapatkan karunia dari Allah SWT.
Di akhir zaman, banyak dinamika kehidupan yang dihadapi kaum muslimin. Kita harus selalu waspada terhadap serangan-serangan masif yang bisa merusak moral bangsa dan generasi islam masa depan. Mengutip dari kitab Risalah Ahlussunnah Wal Jamaah karya Hadratus-syaikh Kyai Hasyim Asy'ari.
لا تقوم الساعة حتى توجد المرأة نهارا تنكح أي تجامع وسط الطريق، لا ينكر ذلك
Artinya;
"Hari kiamat tidak akan terjadi hingga terdapat seorang perempuan yang mesum di siang hari, yakni, berzina di jalanan tanpa ada seorang pun yang mengingkarinya." (HR. al-Hakim)
Hadits di atas adalah gambaran praktik seks bebas yang sudah terjadi di luar Indonesia. Hal yang menurut kita saat ini mustahil, bisa terjadi di masa yang akan datang pada anak cucu kita. Apa yang disabdakan Kanjeng Nabi Muhammad itu pasti terjadi suatu saat.
Pada jaman dahulu bangsa-bangsa eropa menjajah negara Indonesia dengan 3 tujuan. Mereka memiliki semboyan 3G yakni Gold (mencari kekayaan dengan berdagang), Glory (mencari kejayaan dengan meluaskan daerah jajahan), dan Gospel (menyebarkan agama Nasrani). Sedangkan pada jaman sekarang masih ada upaya bangsa-bangsa asing menjajah bangsa kita bukan dengan 3G tetapi 3F. 1) Food (makanan); banyak makanan-makanan impor dan makanan bermerk barat yang tidak terjamin kehalalannya dan mengandung bahan-bahan terlarang seperti narkoba. 2) Fashion (pakaian); islam tidak menolak perubahan dan selalu mengikuti perkembangan jaman. Jangan sampai mengikuti fashion yang bertentangan dengan ajaran Nabi Muhammad. 3) Fun (hiburan); banyaknya tontonan-tontonan yang tidak mendidik bahkan kadang tidak bermoral dan tidak sesuai dengan tuntunan islam. Tontonan-tontnan tersebut merajalela di media-media sosial yang tanpa batas. Filternya adalah kita, sebagai orang tua harus waspada menjaga anak-anak masa depan agar tidak terjerumus ke lembah-lembah kemaksiatan.
Pesan dari para ulama’ khud ma shofa wa da’ ma kadar, ambil baiknya dan tinggalkan buruknya. Pada jaman Rasulullah, pembuatan parit besar dalam perang khandak itu mengadobsi dari negara Persia. Ini adalah bukti bahwa Rasulullah menganjurkan umatnya untuk menerima dan mengambil ilmu-ilmu yang baik dan bermanfaat dari bangsa asing. Kembali pada tema innamal a’malu binniyat, mengadaptasi atau mengadobsi ilmu dari bangsa barat yang notabene non muslim itu diperbolehkan bahkan dianjurkan dengan niat kebaikan manfaat.
Sebagai kewaspadaan kita terhadap hal-hal buruk di akhir zaman pada generasi masa depan, perlu dipahami karakter masing-masing generasi seperti yang disebutkan dalam suatu penelitian yakni Generation theory. Pertama, Baby Boomers (1946-1964). Generasi ini dimulai dari mereka yang lahir setelah perang dunia ke-2, yaitu 1946 hingga 1964. Baby boom secara literal berarti ledakan bayi, ini karena pasca perang dunia ke-2 angka kesuburan manusia dan kelahiran bayi sangat tinggi. Hingga akhirnya pada 1964 pil pengontrol kehamilan diperkenalkan dan populer di dunia hingga mempengaruhi ledakan bayi secara signifikan dan mengakhiri fenomena tersebut. Secara umum, generasi ini memiliki tanggung jawab yang besar, namun susah menerima kritik. Kedua, Generasi X (1965-1976). Dinamika kultur young urban professional atau eksekutif muda yang bekerja di kota sangat populer di generasi X. Mereka memiliki orientasi yang kuat dalam menaiki tangga karier di usia muda. Secara umum, generasi ini sangat disiplin dan suka bekerja keras. Namun generasi ini sedikit susah untuk beradaptasi dengan lingkungan baru. Generasi ini juga dikenal sebagai generasi kesepian karena banyak yang tidak menikah. Ketiga, Generasi Y atau Millennials (1977-1994). Generasi Y atau millennials merupakan mereka yang dibesarkan dengan nilai-nilai bahwa mereka istimewa, bisa menjadi apa saja, optimistis, percaya diri, dan hebat bekerja dalam tim. Secara umum, generasi ini memiliki keingintahuan yang besar dan memiliki tingkat kreativitas yang tinggi. Namun mereka biasanya juga sangat ambisius dan memiliki ego yang tinggi pula. Pada generasi ini banyak yang depresi karena terlalu banyak yang diinginkan. Keempat, Generasi Z (1995-2012). Karakteristik mereka cukup berbeda. Banyak dari mereka tumbuh besar dengan iPhone atau perangkat pintar semacamnya, dan hal ini tidak terjadi pada para millennials. Mereka menghabiskan waktu lebih banyak di depan layar gadget ketimbang berinteraksi langsung dengan manusia lain sehingga membuat mereka berpotensi sulit untuk bahagia dan menjadi lebih pesimistis dibanding generasi pendahulunya. Secara umum, generasi ini pandai dalam bermulti tasking, namun mereka adalah generasi yang mudah putus asa. Kelima, Generasi alpha (2013 - 2025). Generasi Alpha merupakan generasi Gadget. Kehidupan mereka selalu dekat dengan dunia gadget. Sehingga dikhawatirkan generasi ini tumbuh menjadi generasi yang manja dan kurang bertanggung jawab.
Sebagai kalimat penutup dari penulis, JMQH yang memiliki misi buah tahfidz diharapkan meluruskan niatnya dan fokus pada visi dan misinya. Hendaknya benar-benar mampu berkontribusi untuk melahirkan, mendidik dan mempersiapkan generasi muslim di indonesia yang bermental dan berjiwa Qur’ani.
0 Comments