Pesan Hj. Maftuhah Minan: Pengurus JMQH Deresnya Harus Lebih Mempeng

 



Hj. Maftuhah Minan sebagai Ketua Umum Jam'iyyah Mudarasatil Qur'an lil Hafizhat (JMQH), menyampaikan bahwa pengurus JMQH nderesnya (ngaji al-Quran) harus lebih mempeng (rajin) dari pada anggotanya.

Menurut tokoh perempuan yang juga pengasuh Pesantren Tahfidz Nurul Qur'an (PTNQ) Kajen ini memandang pentingnya lanyah/mutqin (lancar membaca) bagi para pengurus agar dapat menjadi teladan yang bisa memotivasi anggota dan muridnya.

JMQH merupakan organisasi yang berfokus pada pengajaran, penghafalan, dan pemahaman Al-Quran. Sebagai Ketua, Hj. Umi Maftuhah Manan Minan atau akrab disapa Ibu Tuhah berkomitmen untuk mengembangkan program-program yang dapat mendorong para pengurus dan anggotanya, untuk mendalami dan mengamalkan Al-Quran dalam kehidupan sehari-harinya.

"Ngajinya pengurus, muroja’ahnya pengurus harus lebih banyak dari pada anggotanya, ibarat gerbong kereta api, kalau lolomotifnya itu jelek gerbongnya kan nggak sehat, nah ini pengurusnya, ketuanya, harus sehat, sehatnya apa, ya ngajinya lebih banyak dari yang lain, insyaAllah bibarokatil Qur'an, sihah wal'afiyah, manfa'ah, barokah, salamah salamah salamah ilal jannah" jelas Ibu Tuhah dalam Deklarasi JMQH Malaysia, Kamis (12/10/2023).

Lebih lanjut, tokoh perempuan yang menjadi pionir utama JMQH ini, menyampaikan bahwa para Hafidzah semestinya tidak hanya mampu membaca Al-Quran tapi juga mengetahui maknanya, dan mengamalkannya, walaupun tidak bisa sempurna tetapi terus meningkatkan kualitas hafalannya dan pemahamannya terhadap Al-Quran. 

"Agar para Hafidzah tidak hanya membaca, membaca, menjaga hafalan saja, tetapi juga berilmu, fahamlah ayat-ayat yang mudah dipahami, jadi tidak hanya menghafal tetapi juga mengamalkan ilmunya", terang pembesar metode Qiro'ati ini.

Selain itu, Ibu Maftuhah juga memaparkan program unggul JMQH, diantaranya Gerakan Baca Tartil (GBT I), Gerakan Baca Tafsir (GBT II), dan  mencetak generasi tahfidz.

"Jadi bercita-cita, berkeinginan, keluargaku ini harus ada yang hafidz, mau anak perempuan ataupun laki-laki harus ada yang juga menghafal Qur'an, caranya bisa ditirakati dari sejak hamil itu sang istri rajin khataman terus menerus sampai melahirkan, setelah melahirkan bayinya juga didengarkan suara orang ngaji" tuturnya.

0 Comments