Jam’iyyah
Mudarasatil Qur’an Lil Hafizhat atau sering disebut JMQH berdiri pada 20
Muharram 1395 H/ 7 Februari 1975 M. Dengan selogan JMQH membumi, wujud syiar
Qurani. Menghafal Al-Qur’an jangan hanya menjadi kenangan, namun harus dibawa
ke syurga. Syiar Alquran didalam JMQH luar biasa sebagai wujud bentuk syiar
anggota JMQH harus membaca Al Qur’an setiap hari sebelum urusan dunia, dan
berkiprah dalam mengamalkan Al-Qur’an.
Diantara fadlilah mengikuti kegiatan adalah :
کَبُرَ مَقۡتًا عِنۡدَ اللّٰہِ اَنۡ
تَقُوۡلُوۡا مَا لَا تَفۡعَلُوۡنَ
(Itu)
sangatlah dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu
kerjakan.
―QS. Ash Shaff
Mau sebanyak apapun quotes, pengajaran, nasihat, ucapan, semuanya harus berani nglakoni. Ora mung jarkoni, bisa ngujar tapi ra iso nglakoni. (Tidak hanya bisa berbicara, tapi juga bisa mencontohkan.)
2. Amar Maruf Nahi Munkar
وَلْتَكُنْ مِّنْكُمْ اُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ
اِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ
وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ
“Hendaklah ada di antara kamu (atau setiap orang di antara kamu) menjadi bagian dari sekelompok umat yang mengajak pada kebajikan, menyuruh pada yang makruf, dan melarang yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” QS. Ali- Imran 104
كُنتُمْ خَيْرَ
أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ
ٱلْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ ۗ وَلَوْ ءَامَنَ أَهْلُ ٱلْكِتَٰبِ لَكَانَ
خَيْرًا لَّهُم ۚ مِّنْهُمُ ٱلْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ ٱلْفَٰسِقُون
" Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia,
(karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar,
dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik
bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah
orang-orang fasik." QS. Ali- Imran 110
Syiar
Alquran harus dilestarikan, Hafidzoh ketika solat gunakanlah bacaan Al
Qur’an tidak hanya surat- surat pendek.
Zaman sekarang banyak mafia kejahatan. Bersama JMQH, kita bisa menjadi mafia
dalam kebajikan. Orang lain bisa mabuk oleh alkohol. Tapi JMQH bisa dimabukkan
oleh lantunan-lantunan Alquran.
Kebersamaan
itu memerlukan keindahan dan keikhlasan. Orang yang menjaga Alquran itu hatinya
harus sabar, ngalahan, qonaah, berakhlakul Karimah, dermawan, hafalannya
lanyah-lanyah, shodaqohnya melimpah.
Kebaikan itu perlu pengorbanan dan keikhlasan. Khususnya Hafidzoh, sebagai penjaga Alquran tidak boleh mengungkit-ungkit kebaikan. Semuanya diniatkan untuk meraih ridho Allah.
4. Hafidzoh/
Penjaga Alquran
- Bacalah
Al-Qur’an sesuai porsinya setiap hari secara berkala dan Istiqomah.
- Didiklah
anak menjadi ahli Qur’an dan hafidz Qur’an.
- Membiasakan membaca Alquran secara Tartil dan memahami maknanya.
- Apabila anak bukan seorang hafidz Qur’an, maka carilah menantu seorang hafidz Qur’an untuk meneruskan syi’ar Alquran.
Umi Ny Hj. Maftuhah Mannan Minan, Harlah JMQH Kabupaten Kebumen ke-3
0 Comments