Rahmat dan Laknat Al-Qur'an

 


Betapa mulianya orang yang diberi kesempatan menghafal Qur'an. Bagaimana tidak, dengan menghafal seseorang itu akan senantiasa istiqomah untuk selalu membaca Al-Qur'an,mempelajari Al-Qur'an dan  berkumpul dengan orang-orang yang membaca Al-Qur'an.

 Ada hadist yang mengatakan :

مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ تَعَالَى، يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ، إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمْ السَّكِينَةُ، وَغَشِيَتْهُمْ الرَّحْمَةُ، وَحَفَّتْهُمْ الْمَلاَئِكَةُ، وَذَكَرَهُمْ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ

Artinya : Tidaklah sekelompok orang berkumpul di sebuah rumah dari rumah-rumah Allah (masjid), mereka membaca al-Qur’an serta mengkajinya, kecuali akan turun kepada mereka kedamaian/ ketenangan, rahmat Allah pun akan menyelimuti mereka, malaikat-malaikat akan mengelilingi mereka, dan Allah akan menyebutkan nama mereka di hadapan mahluk-mahluk yang ada di sisi-Nya

 Ketika ada sebuah majlis Qur'an, Rahmat Allah akan diturunkan sehingga mendatangkan barokah.

Namun, selain mendatangan rahmat, Al-Qur'an juga bisa menjadi Laknat. Sebagaimana hadist berikut :

 رب قارئ للقرآن والقرآن يلعنه

Artinya : Banyak orang yang membaca Al-Qur'an, tetapi Qur'an sendiri yang melaknatnya

Hadist tersebut memberikan sinyal peringatan bagi kita bahwa tidak semua yang telah kita lakukan kepada al-Qur’an terutama dalam hal berinteraksi dengannya yakni membaca al-Qur’an, dapat memberi syafa’at bagi kita kelak di hari kiamat. Lantas Apa yang menjadikan al-Qur’an bisa menjadi laknat bagi pembacanya? Maka sebagai orang yang mengimani kebenaran al-Qur’an hendaknya kita membaca al-Qur’an sebagaimana mestinya. Dengan cara seperti apa?

1. Membaca Al-Qur'an sesuai tajwidnya

2. Membaca Al-Qur'an dengan mentadabburi serta mengamalkan ajarannya.

(11/12/2022)


Pengirim : JMQH Kab. Sleman

Editor      : Kominfo Pusat JMQH *ul





0 Comments